Beranda

Selasa, 24 Januari 2012

(Tip N Trik Menulis) Bakat Dan Kemauan Berkarya



Bakat Dan Kemauan Berkarya
Oleh : Fiyan Arjun

Di sana ADA  kemauan di situ ada JALAN. Begitulah pepatah lama yang sering saya dengar. Entah dari mana pepatah lama itu DATANG sehingga membuat saya TERMOTIVASI untuk selalu menulis dan menulis. KIRIM dan kirim TERUS walau ternyata hasilnya belum layak DIMUAT. Alias, DITOLAK! Bahkan terlintas dalam benak,” mungkin saya tak pantas menjadi penulis!”

Tapi bagi saya soal ditolak dan tidak dimuat di media itu hal biasa. Terpenting bagi saya di dalam diri saya masih mempunyai ada rasa KEMAUAN yang TINGGI. Bukankah KEGAGALAN itu adalah KESUKSESAN yang tertunda? Memang sih dalam hati ada sedikit rasa KECEWA. Tapi itu masih lebih mending. Coba kalau dicemoohkan oleh penulis SENIOR. ”Lu siapa emang!” Nah, lho? Kalau sudah begitu apa yang didapat. Bukan masukan didapat malah KRITIKAN yang meng-down-kan. Kalau sudah begitu tentunya bisa-bisa sudah patah arang duluan.

INGAT, di luar sana masih lebih ”buas” dibanding mendapatkan cemoohan dari penulis senior. Apalagi bagi penulis PEMULA bila tidak mempunyai rasa kemauan dan memiliki rasa PANTANG menyerah ya sudah lebih baik buang deh itu jauh-jauh cita-cita jadi penulis. Lagi pula toh jadi penulis juga tidak bakal kaya raya malahan sebaliknya. Kalau pun ada [penulis] yang KAYA RAYA memang sudah dari dulu—sananya memang penulis.

Maka dari itu bakat dan kemauan itulah KUNCI sukses bagi seorang penulis.

Rasanya tak ada ANUGERAH terindah yang diberikan TUHAN pada seseorang kecuali satu hal BAKAT.

But, kalau hanya bakat yang dimiliki sedang sesuatu hal yang terkecil dilupakan yaitu KEMAUAN, itu sih sama saja bo’ong! Bagai motor tanpa busi. Motor itu tak akan bisa melaju [hidup]. Begitu pun bagi seorang penulis. Tidak ada tulisan kalau tidak menulis [berkarya].
BENAR juga apa yang saya dapati dari redaktur majalah [penulis senior] bilang, kalau tidak ada kemauan untuk berkarya maka akan timbul dalam diri—yang namanya MALAS, jenuh, BETE atau hal yang sering saya dengar disetiap workshop maupun talk show penulisan banyak yang berkata: TIDAK BISA MENULIS!

Hal seperti itu pun pernah menghinggapi di diri saya. Kalau tidak bisa ya saya tinggalkan tanpa pernah MENCOBA dan mencoba lagi. Namun saya sadari bahwa dalam berkarya bukan hanya dituntut bakat saja yang diandalkan tetapi kemauanlah yang menentukan diri seseorang untuk mau berkarya dan menjadi penulis sukses. BERUNTUNG bagi kita yang dikarunia bakat dalam bidang seni. Terutama dalam bidang seni tulis-menulis cerpen dan sebagainya.

Kenapa? Sebab saat ini yang namanya bakat SENI memang lagi BOOMING lagi menjadi primadonanya. Seperti contohnya sekarang banyak penulis-penulis baru—yang sering silih berganti timbul di negeri ini. Apakah kita yang bercita-cita menjadi penulis tidak tertarik dengan hal itu?

Sekali lagi bakat tidak selamanya MENENTUKAN. Dengan kata lain masalah punya atau tidak punya bakat itu tidak menjadi PRIORITAS, tetapi rasa kemauan itu yang penting. Sekalipun dalam diri kita mempunyai bakat dalam segala hal tetapi jika tidak diasah ya sama saja BO’ONG! Memang sih soal kemajuan dan kesuksesan itu yang 99 persen ditentukan oleh kemauan sisanya baru bakat.

Banyak sudah para penulis BESAR yang memulakan karyanya dengan kemauan besar, sekian banyak karya-karya besar yang LAHIR dari balik penjara. Bagi mereka PENJARA bukanlah tempat untuk menghalangi mereka untuk berkarya. Penjara barangkali memang satu hal yang KELAM tetapi dalam menulis hal lain, kemauan.

Penjara justru juga banyak melahirkan penulis dengan karya-karya besar. Antara lain Pramoedya Ananta Toer, Arswendo Atmowiloto dan lain-lainnya. Nah, jadi belum terlambat bagi kita yang untuk terus berusaha pantang menyerah dan berkarya. Lekas kembangkan bakat dan kemaun yang kita milikii. Asah dan jadikan sebagai nafas hidup dan sebuah kemajuan. Dengan begitu kehidupan akan lebih berarti.

Ayo, apalagi yang dipikirkan buktikan bahwa Anda punya bakat dan kemauan, karena masa depan telah menanti kalian untuk menjadi penulis besar.[]

[Dipublish/Dimuat di Majalah ANNIDA, edisi N0. 07/XIV/16-30 Januari 2005]

            Keterangan:
            *] Tulisan ini versi lengkapnya dan juga ada penambahan dari penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa Sobat TERAS untuk berkomentar...