Beranda

Selasa, 24 Januari 2012

(Flash Fiction) Karena Sosok Itu Oleh : Tha Artha


Seisi kelas heboh. Keajaiban pagi ini tampak di bangku tengah kelas XI-4. Dua cewek terpopuler, Sarah dan Sisi, bak disihir Harri Potter. Keduanya mengalami perubahan karakter drastis. Sarah yang begitu feminim, tiba-tiba berambut pendek, acak-acakan, tanpa make-up, juga pelit senyum. Sedangkan Sisi sebaliknya, menjelma bagai seorang Putri. Bedak ditaburkan merata, ditambah blush-on, dan seulas lip gloss pink. Wow! Si kucel buruk rupa telah sirna.

Sisi menyisir rambutnya pelan seraya menebar senyuman maut pada penjuru kelas. Disampingnya, Sarah menekuk wajah dan menenggelamkannya pada buku Fisika. Sisi kemudian menepuk bahu teman sebangkunya itu, memaksa Sarah mendongakkan wajah.

"Apa?"

"Kamu kenapa?"

"Kamu sendiri?"

"Aku kan juga ingin cantik sepertimu. Sekarang aku sudah rajin mandi, loh." Tawa Sisi pecah.

Rupanya dia lupa bagaimana cara tertawa yang benar bagi seorang wanita, seperti yang diajarkan Bunda kemarin. Hampir seminggu ini dia berjuang mengubah diri, tak mau kalah dengan Sarah yang selalu mampu menarik perhatian lawan jenis. Sisi bosan dipandang sebelah mata.
Sarah mendengus sebal. Ditutupnya buku Fisika dengan kasar. Kaki mungilnya lalu melangkah menuju kamar mandi sekolah. Diputarnya keran air, menyamarkan isakan yang membuat air matanya menetes deras. Cukup lama. Hingga bel yang berdetang tiga kali menyadarkannya untuk segera masuk kelas dan memulai tugasnya sebagai pelajar.
***
Sarah menghela nafas lega. Setelah tujuh jam terduduk kaku, akhirnya ketegangan syaraf otaknya dapat juga. Ini semua bel yang kembali berdetang tiga kali. Dikemasinya beberapa alat tulis, dimasukkan dalam ransel, lalu melirik teman sebangkunya yang berseri-seri.

"Pulang bareng, yuk!"

Sisi menggeleng. "Sudah dijemput."

"Oo..." Bibir Sarah membulat. "Pacar ya?"

Pertanyaan itu hanya dijawab tawa. Sisi mengerlingkan matanya.

"Karenanya aku berubah. "

Sarah mencoba tersenyum, gagal. Seulas senyum kecut malah dia tampilkan. Sisi tak ambil pusing. Ia berfikir bahwa Sarah iri pada dirinya yang berhasil menggeser posisinya sebagai gadis tercantik.

"Aku kenalin, mau? Ia sudah di depan pagar sekolah, kok."

Sarah terus terdiam saat tangan Sisi menariknya keluar dari kelas, mereka menuju halaman sekolah. Saat pandangan matanya menangkap sesosok pemuda yang sangat dia kenal, Sarah tertegun. Hingga mereka berdua bertatap muka, ganti pemuda itu yang tertegun. Sarah tak bisa hanya berdiam diri kali ini. Tangannya melayang begitu ringan, menampar keras pipi pemuda yang ternyata kekasih Sisi.

Sisi terhenyak. Menatap Sarah dengan sorot mata penuh kemarahan. Belum sempat mulutnya mengeluarkan omelan, Sarah menyela.

"Ia alasanku menjadi seperti ini. Aku patah hati! Dan hatiku semakin hancur saat tahu alasan dia memutuskan hubungan kami, karena wanita lain yakni kamu!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa Sobat TERAS untuk berkomentar...