Beranda

Selasa, 03 Januari 2012

(Event Resolusikan Dirimu) Menghasilkan Karya Berupa Buku di Tahun 2012

Menghasilkan Karya Berupa Buku di Tahun 2012

Seiring bertambahnya umur, maka harus pula bertambah amal dan karya jika kita ingin menjadi orang yang beruntung. Karena orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin, atau hari esok lebih baik daripada hari ini. Janganlah jadi orang yang merugi yang hari ini sama dengan hari kemarin, atau hari esok sama dengan hari ini. Apalagi orang yang celaka yang hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, atau hari esok lebih buruk daripada hari ini.

Setiap orang pasti ingin menjadi orang yang beruntung. Begitu pula diri ini. Di penghujung tahun 2011 ini aku harus membuat peta hidup (life mapping) yang akan berfungsi sebagai guideku agar di tahun 2012 nanti aku menjadi lebih baik dari tahun ini. Jika di tahun 2011 ini aku belum mempunyai karya berupa buku, maka di tahun 2012 nanti aku harus mampu menerbitkan buku. Jika rencana itu terlaksana, berarti aku telah menjadi orang yang beruntung.

Segera aku harus membuat peta hidup agar keinginanku bisa mempunyai karya sendiri terwujud menjadi kenyataan. Di antaranya aku harus banyak-banyak membaca buku. Lebih-lebih buku yang temanya ada sangkut-pautnya dengan karya yang nanti akan kubuat.

Tidak mempunyai banyak buku bacaan tidaklah menjadi masalah bagiku. Aku bisa berkunjung membaca buku-buku perpustakaan. Setiap ada buku yang berkaitan dengan tema buku yang akan kutulis, harus aku baca karena bisa menjadi sumber referensi bukuku nanti.

Selain itu, membaca buku akan memperkaya kosa kataku. Semakin banyak membaca, maka semakin banyak pula kosa kata yang akan kukuasai. Ide-ide cemerlang juga akan keluar jika aku rajin membaca.

Tempat berikutnya yang harus aku singgahi sebagaimana yang telah tergambar dalam peta hidupku untuk bisa menghasilkan karya buku adalah mempunyai komputer pribadi, bisa berupa netbook atau pun laptop. Belum mempunyai komputer sekarang tidaklah harus menghambatku untuk berkarya. Jadi, aku tak harus menunggu komputer ada untuk memulai menulis. Aku bisa menulis sekarang dengan buku dan pena. Tapi aku akan tetap mengusahakan untuk mempunyai komputer, karena menulis langsung dengan komputer itu lebih meng-efisienkan waktuku. Dengan adanya komputer, aku tak perlu lagi menulis dua kali. Aku tak perlu lagi menyalin tulisan yang sudah kutulis dalam buku catatan ke dalam komputer.

Untuk bisa memiliki komputer, aku harus mempunyai penghasilan sendiri agar bisa cepat memilikinya. Selepas ujian semester nanti, aku akan bekerja sebagai penjual bakso keliling. Sengaja kupilih profesi itu karena aku tidak susah-susah memikirkan modal karena semua bahan bakso telah disiapkan oleh perusahaan. Aku juga tak harus membeli gerobaknya karena sudah disediakan juga oleh perusahaan. Pekerjaanku nanti hanyalah berkeliling menjajakan bakso itu.

Nanti jika sehari saja aku bisa mempunyai pendapatan harian sebesar lima puluh ribu rupiah, maka hanya sepuluh ribu dari uang itu yang akan kugunakan untuk makan. Sisanya yang empat puluh ribu rupiah akan aku tabung. Jadi, setiap satu minggu aku akan mempunyai tabungan sebesar (40.000 x 7) Rp 280.000. Jika harga netbook sekitar Rp 2.500.000, maka dalam  sepuluh minggu atau dua bulan lebih dua minggu aku bisa membelinya.

Mengapa aku ingin menjadi penulis? Karena menjadi penulis itu menguntungkan. Apalagi kalau tulisannya mampu memberikan inspirasi dan manfaat kepada orang lain. Dengan menjadi penulis, maka aku bisa mengajak kebaikan tidak hanya satu orang. Bahkan ratusan orang, ribuan, jutaan, dan mungkin lebih banyak lagi hanya dengan melalui satu karya tulisan. Semakin banyak orang mengambil manfaat dari tulisanku, maka semakin besar pula pahala yang akan aku panen nanti.

“Barangsiapa yang menunjuki kebaikan pada seseorang, maka baginya pahala dari orang yang melakukan kebaikan itu,” begitu bunyi sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam salah satu haditsnya.

Selain itu, menulis adalah tabungan amal jariyah. Meskipun seorang penulis telah meninggal dunia, tapi pahala dari karyanya yang bermanfaat itu akan tetap mengalir selama karyanya itu terus dibaca orang lain. Dia seakan-akan hidup abadi karena amal tulisannya. Itulah keuntungan menjadi seorang penulis buku yang bermanfaat. 

Itulah impianku yang sangat ingin kuwujudkan menjadi kenyataan di tahun 2012 nanti. Menjadi penulis yang bermanfaat kepada sesama. Akan kulakukan segenap usaha berupa ikhtiar yang sungguh-sungguh dan doa kepada Yang Maha Kuasa untuk meraih impianku itu. Dan kemudian akan kuserahkan apa yang sudah kulakukan itu kepada-Nya. Semoga di tahun 2012 nanti Allah mewujudkan impianku menjadi penulis yang bermanfaat untuk umat manusia. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa Sobat TERAS untuk berkomentar...