Beranda

Kamis, 05 Januari 2012

(Artikel Teras) Rok Mini Tak Selamanya Indah!

Rok Mini Tak Selamanya Indah!

Fiyan Arjun





Belum lama ini seratus lebih aktivis perempuan menggelar aksi damai di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu sore  medio 18 September 2011. Dengan menggunakan rok mini, para aktivis menuntut aparat penegak hukum, pejabat publik lebih bertanggungjawab dan serius dalam mengungkap tuntas kasus-kasus perkosaan yang kian meresahkan, di tanah air dan di ibukota khususnya. Aksi damai tersebut mengambil tema, "My Rok Mini My Right, Perempuan Menolak Perkosaan." 

Memang akhir-akhir ini marak sekali kasus pemorkosaan di dalam kendaraan umum, angkot , bus dan taksi diduga telah dimanfaatkan oleh para oknum pelaku kriminal untuk melakukan pelecehan dan pemerkosaan terhadap perempuan.

Melihat itu semua saya tidak heran bila di negeri ini kasus kriminalitas terus saja meningkat. Terjadinya pemerkosaan, pelecehan seksual maupun tangan-tangan usil berkeliaran tanpa pertanggungjawaban dari mereka (perempuan) di muka bumi ini. Dan itu semua terjadi karena mereka tidak menyadari bahwa kejahatan (niat jahat) sedang mengintai dirinya khususnya kaum perempuan. Mereka masih banyak yang tidak memperdulikan keselatamatannya dengan menggunakan pakaian rok mini. Mereka sangat mudahnya mengumbar kecantikannya dan kemolekannya tanpa disadari dan disyukurinya. Bahwa Tuhan menciptakan mereka cantik dan molek bukan semata-mata di “obral” secara gratis dan gampangan. Melainkan mereka harus menyukuri atas karunia-Nya yang telah mereka dapatkan dari Sang Penciptanya. Bukanya di ablak dan dipamerkan secara terangan-terangan dengan memakai rok mini. Itu yang perlu dijaga.

Memang bicara rok mini mungkin sebagian perempuan khususnya belum mengetahui dari mana asal mula rok mini tersebut bisa menjadi fashion dan gaya hidup di belahan dunia khususnya di tanah air ini. Hingga menjadi sebuah identitas kaum hawa. Dengan berok mini lebih fashion dan modern.
Padahal jika kita ingin mengetahui asal mula rok mini ini pertama kali dikenalkan luas oleh Mary Quant,. Mary Quant seorang perempuan kelahiran Kent, Inggris. Dia adalah seorang fashion desainer. Di tahun 1955, dia bersama suaminya Alexander Plunkett Grene membuka toko khusus pakaian bernama Bazaar.

Dan rok mini sebenarnya adalah modifikasi fashion murni dari rok biasa, yang pada tahun 1958 makin memendek.

 Akhirnya di tahun 1960, trend ini makin menggema. Dan tidak sedikit gaya ini menjadi rebutan hak paten para desainer Inggris. Hal ini biasa dalam dunia fashion. Karena atas dasar kecintaannya pada mobil hariannya, dia menamai persis penemuan fashionnya seperti nama pabrikan pembuatnya, "Mini". Dan pada akhir 1960an, dia juga salah satu orang yang menemukan tren fashion 'hot pants' 

Rok mini memang sedang marak dibahas. Dimana-mana orang sibuk memperdebatkan rok mini. Pro dan kontra pada rok mini begitu menggila. Semua berbagai kalangan membahas pakaian bawahan yang dipakai kaum perempuan.

Hingga kenyataannya kemajuan rok mini begitu pesat dan semakin maju di negara tersebut. Walau kenyataan di tanah air ini memakai rok mini sama saja mencari oknum yang tak bertanggungjawab semakin mudah melakukannya. Memang Sang Khalik menciptakan hamba-hambanya dengan segala kesempurnaannya khususnya kaum hawa. Mereka dikaruniakan begitu sempurna. Dari mulai fisik cantik dan molek bukan karena keinginanya sendiri? Tetapi Sang Khalik itu (lebih) Maha Mengatahui kalau umatnya (kaum hawa) pasti akan menyukai penciptaanNya itu. Memiliki paras yang cantik dan tubuh yang molek bak gitar spanyol. Namun apakah mereka pantas berlaku sombong dan congkak atas kecantikan dan  kemolekan yang mereka terima itu? Padahal kecantikan dan kemolekan yang mereka miliki itu hanyalah bersifat nisbi dan nantinya sering waktu berjalan kecantikan dan kemolekan yang mereka miliki itu akan pudar dan hilang begitu saja sendirinya.

Sepantasnya dan sepatutnya sebagai penciptaanNya membalas dengan kebaika pula. Tuhan juga tidak neko-neko kok  meminta umatnya apalagi kaum Hawa. Hanya cukup menutup aurat sebagaimana perintah dan kewajibannya sebagai seorang muslimah kecuali hanya wajah  dan telapak tangan. Tuhan pasti akan merasa senang dan tentunya nikmatNya juga kan ditambahkan. Hanya itu tak ada yang lain! Entahlah apakah meraka menyadari dan mengetahui tentang kekeliurannya itu atau tidak hanya Tuhan Yang Maha Tahu. Semoga mereka diberikan dan dibukakan pintu hidayah sebagai seorang muslimah yang kaffah tentunya. Musilmah yang bisa menjaga dan menghormati dirinya dari kaum lelaki yang bukan mahramnya.

Melihat keadan seperti itu tentunya sebagai lelaki normal sudah akan menikmati keindahan itu. “Dihiasi hidup kaum laki-laki oleh keinginan syahwat terhadap wanita.” (Ali Imran:14). Bila kaum perempuan masih menggunakan pakaian mini atau rok mini. Tidak menjaga keselamatan dirinya dari oknum yang tidak bertanggung jawab dari gangguan lelaki hidung belang, lelaki mata keranjang dan lelaki si kucing garong. Sudah pasti hal yang tak diingikan kemungkinan akan terjadi.

Karena bagi lelaki hidung belang, lelaki mata keranjang dan lelaki si kucing garong? Bagi mereka hal itu sangatlah mereka idam-damkan malahan menjadikan hal itu suatu hiburan semata. Kapan lagi bisa mendapatkan “tontonan gratis” secara live lagi. Mungkin itulah yang ada dibenak mereka. Itu sudah pasti!

Lalu bagaimana zaman sekarang? Hal itu sangatlah merugikan bagi mereka khususnya kaum perempuan itu sendiri— yang hanya memamerkan kemolekan dan kecantikannya semata. Tentunya bagi orang-orang memandang ke arahnya. Dan itu serta merta akan menimbulkan sutau dosa dan zina. Baik itu zina mata, zina hati maupun zina pikiran. “Ketahuilah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangan dan kehormatanya.” (An-Nur :31)

Melihat itu semua tidak heran bila di negeri ini kasus kriminalitas terus saja meningkat. Terjadinya pemerkosaan, pelecehan seksual maupun tangan-tangan usil berkeliaran tanpa pertanggung jawaban dari mereka di muka bumi ini. Dan itu semua terjadi karena mereka tidak menyadari bahwa kejahatan (niat jahat) sedang mengintai dirinya. Apalagi saat itu saya melihat dengan mata kepala saya sendiri. Betapa sangat mudahnya mereka itu mengumbar kecantikannya dan kemolekannya tanpa mereka syukuri. Bahwa Tuhan menciptakan mereka cantik dan molek bukan semata-mata di “obral” secara gratis dan gampangan. Melaiankan mereka harus menyukuri atas karunia-Nya yang telah mereka dapatkan dari Sang Penciptanya. Bukanya di ablak dan dipamerkan secara terangan-terangan. Itu yang sangat dilarang!

Memang mereka dikarunia fisik cantik dan molek bukan karena keinginanya sendiri? Tetapi Tuhan itu (lebih) Maha Mengatahui kalau mereka pasti akan menyukai penciptaanNya itu. Memiliki paras yang cantik dan tubuh yang molek bak gitar spanyol. Namun apakah mereka pantas berlaku sombong dan congkak atas kecantikan dan  kemolekan yang mereka terima itu? Padahal kecantikan dan kemolekan yang mereka miliki itu hanyalah bersifat nisbi dan nantinya sering waktu berjalan kecantikan dan kemolekan yang mereka miliki itu akan pudar dan hilang begitu saja sendirinya.

Padahal dalam data Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) selama tahun 2011 ini, kasus pelecehan dan perkosaan makin marak di kota-kota besar, termasuk Jakarta. Dari 105 ribu lebih kasus kekerasan terhadapo perempuan, sekitar 4.000 kasus merupakan kasus perkosaan.

Jadi sudah sepantasnya dan sepatutnya sebagai penciptaanNya membalas dengan kebaikan pula. Tuhan juga tidak neko-neko kok  meminta umatnya apalagi kaum hawa (kaum perempuan). Hanya cukup menutup aurat sebagaimana perintah dan kewajibannya sebagai seorang muslimah kecuali hanya wajah  dan telapak tangan. Tuhan pasti akan merasa senang dan tentunya nikmatNya juga kan ditambahkan. Hanya itu tak ada yang lain! Entahlah apakah meraka menyadari dan mengetahui tentang kekeliurannya itu atau tidaka hanya Tuhan Yang Maha Tahu. Semoga mereka diberikan dan dibukakan pintu hidayah sebagai seorang muslimah yang kaffah tentunya. Musilmah yang bisa menjaga dan menghormati dirinya dari kaum lelaki yang bukan mahramnya. Semoga.[]

Ulujami, September 2011
Teruntuk bidadari-bidadari di sana jagalah kehormatanmu....

Catatan:

DIMUAT DI MAJALAH  SABILI  Edisi No.2 Th.XIX 27 Oktober 2011/29 Dzulqaidah 1432H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa Sobat TERAS untuk berkomentar...